Cerita restorasi di pondok bunga, bersama staf BKSDA dan Ketua Kelompok Tani Wanita Makmur Jaya Desa Temiang, Kec. Bukit Batu, Kab. Bengkalis, Riau, Kamis (18/6/2020).Kami bercengkrama tentang penguat ...
Load More
Cerita restorasi di pondok bunga, bersama staf BKSDA dan Ketua Kelompok Tani Wanita Makmur Jaya Desa Temiang, Kec. Bukit Batu, Kab. Bengkalis, Riau, Kamis (18/6/2020).
Kami bercengkrama tentang penguatan kelompok tani wanita Makmur Jaya sembari menyantap hidangan kampung yang dihidangkan warga, tak terasa 3 jam telah berlalu. Kelompok tani wanita berencana akan membuat demplot padi ladang dan sayur-sayuran (timun, pare, kacang panjang, dan jagung manis).
Kelompok tani wanita ini sedikit bersemangat, dengan tersenyum kak Tuti sudah menerawang dalam hayalan "nanti kita buat pondok juga seperti pondok ini di demplot".
Di sela-seka diskusi, Ujang Kelana yang merupakan staff lapangan BKSDA menawarkan kepada kami untuk mengunjungi cagar biosfer bukit batu. Kita ada speed boad operasional untuk melihat keindahan hutan alam rawa gambut. Sembari menceritakan potensi perikanan yang masih asri dan lestari.
Ternyata ada 20 orang nelayan rawa gambut di Desa Temiang yang belum terorganisir dan para nelayan ini sangat menjaga kelestarian lingkungan karena tidak menggunakan racun dan jala. "Menginap di hutan inti cagar biosfer betul-betul sebuah keindahan alam dan memuasakan hasrat pemancing," kata Ujang dengan mata berbinar.