Pemanfaatan tanaman bambu di Indonesia bisa menjadi salah satu solusi dari pengendalian perubahan iklim. Pasalnya, tanaman bambu sangat efektif untuk merehabilitasi lahan terdegradasi, mampu menyerap dan menyimpan karbon, dan bisa diolah menjadi berbagai jenis produk berkualitas. Pemanfaatan bambu juga bisa memberi kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Kemitraan bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari dalam pengembangan potensi bambu di Kalimantan Tengah, khususunya Kabupaten Pulang Pisau dimana potensi bambu yang ada sangat memiliki potensi yang luar biasa jika mampu dikembangkan dengan baik dengan pembinaan yang konsisten.
Ada delapan desa dampingan Kemitraan yang terlibat dalam proses sosialisasi pengembangan budidaya bambu diantaranya Buntoi, Mentaren I, Kanamit, Sei Baru Tewu, Gohong, Garung, Simpur, dan Saka Kajang.
Dari delapan desa yang ikut serta dalam sosialisasi bambu, dua desa yang akan menjadi percontohan pembudidayaan bambu yaitu Desa Simpur dan Mentaren I. Budidaya bambu ini juga bisa menjadi sekutu tangguh dalam proses restorasi lahan gambut di desa-desa dampingan Kemitraan yang mana memang berfokus dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus merestorasi lahan gambut. Desa Simpur dan Mentaren satu merupakan salah satu contoh desa yang memiliki kondisi gambut dari tipis - cukup dalam, sehingga tidak semua jenis tanaman mampu tumbuh dengan baik.
Desa Simpur dan Mentaren I akan menjadi salah satu desa percontohan pembudidayaan bambu sebagai bukti nantinya bahwa bambu mampu membantu mengendalikan erosi dan menyimpan air. Sementara banyaknya serasah daun berkontribusi penting bagi kesuburan tanah. Dengan kemampuan tumbuh yang cepat, dan bambu mampu menciptakan habitat untuk keragaman hayati, dan menyerap karbon dalam prosesnya.
Selain berfokus dalam pembudidayaan bambu pada prinsip utamanya adalah memprioritaskan tanaman yang cepat tumbuh dan ramah lingkungan dan mampu memberikan tingkat nilai ekonomi bagi kehidupan masyarakat disekitar kawasan lahan gambut.
Bambu adalah salah satu jenis tanaman yang terbukti kecepatan tumbuhnya dan sudah sangat dikenal oleh seluruh masyarakat dalam berbagai bentuk aplikasinya. Kearifan lokal masyarakat sudah menunjukkan itu. Inilah salah satu unsur penting komunikasi lingkungan, yaitu memaknai alam dengan mengedepankan habitat yang cocok dan ramah terhadap semua pihak. Rabu (12/8/2020).