Jangan heran jika berkunjung ke Desa Kantan Atas akan banyak melihat rumput. Rumput tumbuh di area perkebunan masyarakat, di pinggir jalan usaha tani ataupun di pinggir jalan poros desa. Hal ini bukan karna masyarakatnya pemalas untuk membersikan kebun dan jalan usaha tani ataupun jalan poros desanya, namun rumput-rumput tersebut memang sengaja ditanam oleh masyarakat.
Umumnya setiap keluarga di Desa Kantan Atas menyisihkan 1/4 Ha dari 2 Ha rata-rata kepemilikan tanah perkebunannya untuk ditanami rumput. Rumput yang ditanam digunakan sebagai pakan ternak sapi dan kambing oleh masyarakat. Setiap harinya pada pukul 13.00-16.00 Wib merupakan jadwal masyarakat laki-laki dan perempuan untuk mengarit rumput.
Ningsih (43) sudah 10 tahun keluarga kami mengarit rumput. Rumput diarit dua kali dalam sehari secara bergantian dengan suami dan anak laki-laki saya. Rumput yang ditanam merupakan makanan utama untuk ternak sapi kami. Cara perawatan rumput cukup mudah hanya perlu diberi pupuk setiap bulan dengan cara ditabur. Tantangan utama kami adalah ketika musim kemarau rumput lebih sekidit tumbuhnya sehingga kami juga harus mengambil rumput-rumput liar ditempat yang lebih jauh dari biasanya untuk memenuhi pakan ternak kami.
Sugeng (40) Ketua Gapoktan Kantan Atas menyampaikan bahwa menanam rumput merupakan inisiatif dari masyarakat sendiri. Keterampilan menanam dan perawatan tanaman rumput hanya didapatkan dari bertukar informasi antar peternak sapi dan kambing saja. Belum ada pengarahan khusus dari PPL. Masyarakat belum memahami secara jelas kandungan gizi pada rumput yang mereka tanam apakah sudah memenuhi syarat atau belum untuk pakan ternak sapi dan kambingnya.