Sistem pemantau air lahan gambut (SIPALAGA) adalah suatu sistem yang mengintegrasikan perangkat pengukuran tinggi muka air tanah (TMA) dengan sistem informasi. Sistem ini dibangun atas kerjasama antara Badan Restorasi Gambut (BRG) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk tujuan pencegahan dan peringatan dini tentang potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang umumnya terjadi pada saat musim kemarau di suatu kawasan gambut.
Keberadaan SIPALAGA saat ini sangat penting dan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak mengingat kejadian karhutla kerap terjadi dan belum ada solusi yang komprehensif dalam penanganannya. SIPALAGA sendiri adalah sistem yang menyajikan informasi tentang tingkat kekeringan suatu lahan gambut secara real-time berbasis telemetri sehingga kondisi kekeringan lahan gambut akibat turunnya TMA dapat segera diketahui tanpa harus melakukan peninjauan atau pengecekan langsung di lapangan.
Secara umum sistem informasi ini akan memberikan tiga level informasi peringatan dini yaitu; aman yang ditandai dengan warna hijau, siaga warna kuning dan bahaya warna merah. Adapun ukuran TMA yang diacu adalah 40 cm sebagai level siaga. Apabila TMA pada posisi lebih tinggi dari titik acuan, kondisinya masuk dalam kategori aman dan apabila lebih rendah, maka kondisi berada pada kategori bahaya.
Dengan terbangunnya SIPALAGA ini, diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan masyarakat pada umumnya dalam pengambilan keputusan dan tindakan antisipatif kejadian karhutla.
Sistem Pemantauan Air lahan Gambut (SIPALAGA) saat bisa dipantau dengan smartphone melalui aplikasi mobile yang dapat diunduh di link http://103.224.137.196/sipalaga/app/sipalaga.apk