Desa Simpang Tiga Tiga adalah salah satu Desa di Pesisir Pantai Timur Kaupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Desa yang berpenduduk kurang lebih 200 Kepala Keluarga ini luasnya sekitar 18.529.4 Ha.
Desa Simpang Tiga ini memiliki hampir 90% dataran rendah dengan luas rawa gambut sekitar 4.057,93 berdasarkan hasil pemetan partisipatif pada tahun 2018. Dengan hasil identiffikasi dan survey lapangan desa Simpang Tiga hampir 85% mata pencarian masyarakatnya mencari ikan dan bertani.
Pada 29 Februari 2018 penepatan fasiliator desa yang difasilitasi oleh Kemitraan dan Badan Restorasi Gambut, Desa Simpang Tiga mendapatkan program Desa Peduli Gambut. Ini adalah awal dari Desa Simpang Tiga mengidetifikasi baik potensi desa dan bebagai aspek dalam meningkatan kesajahteraan masyarakat baik dengan memanfaatkan potensi yang ada dan sumber daya alam yang ada di Desa Simpang Tiga.
Pada pertengahan bulan Mei 2019 Desa Simpang Tiga sudah memulai dengan menggali potensi desa dengan berdasarkan sumber daya alam yang ada. Dengan potensi alam yang ada dan sumber daya manusia yang sudah terbiasa dengan memanfaatkan sumberdaya alam seperti mencari ikan.
Ikan Gabus adalah salah salah satu sumber daya alam yang khas gambut dan salah satu hewan yang hidup liar di kawasan rawa gambut. Ikan ini selain salah satu hewan andemik ikan gabus juga memiliki harga jual yang cukup tinggi dibandingkan ikan lainnya.
Budi daya ikan gabus dikarenakan permintaan sangat banyak dan banyak dicari orang sebagai bahan tambahan olahan dan sebagai konsumsi sendiri. Selain itu pontensi yang ada di Desa Simpang Tiga dengan kondisi dan stuktur lahan dan kondisi rawa-rawa yang banyak ikan rawa.
Pengadaan fasilitas untuk pengembangan ikan rawa adalah salah satu wujud mendukung kelangsungan bibit ikan asli rawa. Selain itu sebagai permintan yang sangat pesat dan dicari banyak orang dan sudah jarang ditemukan dan sudah sulit untuk mendapatkannyan dan harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan ikan rawa lainnya.
Hal ini bertujuan sebagai pemberdayaan masyarakat yang notabene masyarakat sebagai mata pencaharian ikan dan menangkap ikan. Kegiatan ini juga bernilai ekonmis dan setidaknya melibatkan hampir seluruh masyarakat yang menggantungkan dirinya dengan memanfaatkan lahan rawa sebagai pencari ikan. Pencari ikan yang banyak dicari masyarakat dan diperlukan secara terus menerus.
Dengan dikembangkannya ikan rawa ini dapat menambahkan stok ikan dan mencegah dari kepunahan ikan asli desa dan mengantisipasi permintaan yang secara terus menerus. Agar permintaan meningkat dalam hal pengelolan dan perawatan harus tetap stabil baik pengembangan dan perawatan ikan rawa. Dengan tujuan yang diharapkan agar tumbuh seluruh masyarakat rasa untuk membudidayakan ikan local rawa baik sebagai mata pencarian baik pokok atau pun tambahan dan mencegah kepunahan ikan rawa asli.
Dengan melihat peluang, dengan metode pemasaran dengan mengdatangi dan menggunakan spanduk dan atau papan informasi dengan tujuan mudah dikatahui orang banyak dengan harapaan permintaan dan pemberian ilmu kepada seluruh pedagang atau pun penjual agar baik cara budidaya ikan dan cara memilih ikan yang baik yang tidak menggunakan bahan kimia dan dan bahan lain yang membahakan pada konsumen dan masyarakat.
Dengan pemasaran yang ramah dan santun akan menjadikan pelanggan dan konsumen lebih betah dan antusias. Dengan penerapan pelayanan dengan konsep baik hati akan membuat konsumen lebih senang dan tidak berpindah kepada ketempat lain.
Adapun tempat pemasaran nya nati membuka lapak dikalangan local dan pasar kecamatan bahkan lebih jauh lagi ke dalam kota provinsi yang permintaan lebih banyak . selian itu juga promosi dari pintu kepintu adalah salah satu cara pemasaran yang langsung betemu muka dengan konsumen selain itu juga menjaga silatuh rahmi. Selain itu juga media seperti media cetak, spanduk brosur , dan reklame adalah salah satu cara berpromosi dengan berbagai cara.
Target didalam pengembangan ini adalah petani ikan local rawa yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai salah satu sebagai mata pencarian. Selian itu juga menberikan pengetahuan tentang budidaya ikan asli local . alat teknologi atau alat unutk menangkap ikan secara ramah lingkungan. Selai itu juga mencegah kepunahan bibit ikan local asli yang selama ini mengalami kepunahan.
Semangat dan kerja keras petani yang sudah berpengalaman dalam kegaiatan tersebut. Dengan itu menjadikan petani menjadi berkerja keras dan tekun dalam pengembangan budidaya ikan local terebut. Bersaing dan salalu berusaha dan mengembangkan jenis usaha nya. Dalam pengembangan budidaya ikan local rawa menjadi meningkat.
Dengan tidak berhenti dalam menggembangkan pokmas Bapak Effendi bersama dengan BUMDes Doa Suci mengembangkan produk turun dari berbagi kegiatan tersebut yaitu kemplang perer ikan gabus dan ikan asapa ikan gabus. Ini adalah salah satu wujud pokmas agar hasil dari potensi ikan gabus ini tidak terhenti didalam kegaiatn budidaya akan tetapi menjadi berrkelajutan dan menjadi cri khas dari Desa Simpang Tiga, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumtera Selatan. Dengan harapan ikan akan mejadi kegiatan yang menjadikan kegitan selain berkontribusi menjadi hawan endemik dan juga menghasilkan nilai ekonomi yang bernilai dan berkelanjutan di desa dan menggakat produk desa dan petani dan industri rumah tangga pengrajin olahan berbahan daging ikan terutama ikan gabus.