Ruslan Subakti (38) atau yang biasa dipanggil Alan, seorang nelayan yang memberanikan diri 'membanting setir' mengubah mata pencahariannya menjadi seorang petani dengan ilmu yang sangat minim di bidang pertanian, apalagi mengenai budidaya pertanian di lahan gambut yang nota bene perlu usaha yang agak ekstra. Hal ini dilakukan karena memang kuatnya niat dirinya untuk menjadi petani melihat potensi lahan tidur yang ada di desa yang sebagian besar berupa semak belukar lahan gambut.
Pada tahun 2006, Alan memulai usaha tani dengan membuka lahan dan saluran irigasi sendiri, tahun 2007 baru mulai menanam padi yang hasil panen gagal total karena masih belum mengetahui teknik budidaya padi di lahan gambut. Alan tidak putus asa, kemudian menanam padi lagi pada tahun 2008 juga gagal panen dan pada tahun 2009 hasil panen tidak sesuai harapan sekitar 100 Kg dari 2 Ha lahan karena banyak terserang hama dan penyakit.
Tahun 2010-211 selain menanam padi diselingi dengan menanam sawit, tetapi itu juga terhitung gagal karena serangan hama seperti babi dan monyet. Tahun berikutnya, Alan mengajak masyarakat lain sekitar 18 orang untuk buka lahan pertanian seluas 25 Ha dan membuat kelompok tani Sumber Rezeki dengan SK Kades, yang kemudian ditindaklanjuti dengan adanya pendampingan dari PPL Pertanian, hasil berupa panen raya padi sampai tahun 2015.
Pada tahun 2016, dengan adanya larangan membakar lahan maka banyak petani yang tidak melanjutkan usaha taninya, termasuk Kelompok Tani Sumber Rezeki semua anggota tidak menanam kecuali Alan yang masih yakin dengan tanpa bakar, lahan tetap bisa diusahakan untuk budidaya. Anggota kelompok yang lain mau adanya bukti terlebih dahulu bahwa bisa bercocok tanam di lahan gambut tanpa membakar. Menyambut hal tersebut, Alan tetap melakukan penanaman padi di lahan gambut tanpa bakar dimana pengolahan lahannya dilakukan secara manual. Akhirnya hal itu dibuktikan dengan keberhasilan panen. Melihat hal tersebut anggota kelompok lain akhirnya ikut menanam lagi.
Tahun 2017 Poktan Sumber Rezeki dengan anggota 23 orang dikukuhkan kembali dengan pembaharuan SK dari Kades dan pembuatan akta notaris. Sekarang usaha Poktan Sumber Rezeki berupa budidaya komoditas padi dan tanaman hortikultura. Oktober 2020 Poktan Sumber Rezeki menjalankan demplot paludikultur dengan tata kelola air mikro di lahan gambut seluas 1,5 Ha. Komoditas yang dibudidayakan pada demplot paludikultur yaitu tanaman kayu berupa jelutung; tanaman buah berupa mangga, alpukat, jeruk dan sawo; tanaman hortikultura berupa kacang panjang, terong, bawang prei, cabai, gambas, dan pare; dan budidaya ikan seperti ikan gabus dan ikan papuyu yang cocok untuk dibudidayakan di lahan gambut.
Poktan Sumber Rezeki merencanakan untuk tetap mengembangkan kegiatan yang dilakukan agar kelompok semakin maju dan mandiri, mendapatkan pasar yang baik agar kesejahteraan kelompok dapat meningkat sekaligus juga dapat menjadi contoh dan cambuk semangat bagi masyarakat desa.