Awal Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sangalang Hapakat dilakukan pada tahun 2015 dengan dasar pembentukan Peraturan Desa (Perdes) Sangalang Nomor 5 Tahun 2015. Tahun 2015 dan 2016, BUMDes Sangalang Hapakat mendapat penyertaaan modal dari Desa Tanjung Sangalang sebesar Rp 20.000.000,- dan Rp 140.000.000,-. Kepengurusan pertama ini di Ketuai oleh Ibu Atie. Kegiatan BUMDes pada waktu itu mengelola wisata Danau Lais, budidaya jamur tiram dan simpan pinjam. Kegiatan di Danau Lais meliputi pemancingan, penyewaan perahu, dan parkir kendaraan. Dalam perkembangannya, budidaya jamur tiramlah yang cukup berhasil. Bahkan hingga saat ini budidaya jamur tiram masih tetap berjalan.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pergantian kepengurusan BUMDes Sangalang Hapakat dengan dasar Perdes Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Sangalang Hapakat Desa Tanjung Sangalang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang ditetapkan pada tanggal 15 Januari 2017. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) BUMDes Sangalang Hapakat juga ditetapkan pada tanggal 15 Januari 2017. Kepengurusan yang baru terdiri dari: Meidalina (Ketua), Yeremael (Sekretaris), dan Vina Wati (Bendahara), dengan unit usaha antara lain: Unit Usaha Wisata Danau Lais, Unit Usaha Budidaya Jamur Tiram, dan Unit Usaha Budidaya Lebah Madu.
Tahun 2017, BUMDes Sangalang Hapakat kembali mendapat penyertaan modal dari Desa sebesar Rp 150.000.000,-. Kegiatan ternak lebah madu pada tahun 2017, awalnya berjalan lancar tetapi pada akhirnya mengalami kegagalan disebabkan kondisi alam yang belum sesuai untuk ternak lebah madu. Juga ada pembuatan baglog 6.000 baglog jamur tiram. Tahun 2018 dan 2019 mencoba melakukan penjualan gas elpiji 5,5 kg tetapi tidak berjalan lancar. Meski sempat vakum pada akhir tahun 2019, namun pada tahun 2020 BUMDes Sangalang Hapakat kembali aktif dengan pendampingan dari Kemitraan.
Saat ini usaha jamur tiram yang dikelola BUMDes Sangalang Hapakat telah mengalami perkembangan bukan saja dalam hal bubidaya tetapi juga pada hasil olahan. Adapun produk olahan jamur tiram antara lain sate jamur tiram, keripik jamur tiram, dan resoles jamur tiram. Bahkan pada tanggal 29 Agustus hingga 1 September 2020, produk BUMDes Sangalang Hapakat diikutsertakan dalam Pameran Produk BUMDes dan Produk Unggulan Desa di Rakor Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah mewakili Kabupaten Pulang Pisau.
Pada tanggal 5-8 Oktober 2020, pengurus BUMDes Sangalang Hapakat mengikuti Lokalatih Pengembangan BUMDes yang diselenggarakan oleh Kemitraan. Sebanyak 57 pengurus BUMDes, Pemdes dan Pokmas dari 19 desa target program Desa Peduli Gambut di Kalimantan Tengah mengikuti lokalatih yang dilaksanakan secara daring. Mereka mempelajari landasan hukum kelembagaan BUMDes, kelayakan usaha, menyusun rencana bisnis, dan pengelolaan keuangan BUMDes.
Menurut data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pulang Pisau, dari 95 desa yang tersebar di 8 kecamatan, saat ini tercatat sudah terbentuk 73 BUMDes di Kabupaten Pulang Pisau, salah satu diantaranya adalah BUMDes Sangalang Hapakat yang mendapatkan pendampingan dari Badan Restorasi Gambut melalui Lembaga Kemitraan. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pulang Pisau sendiri telah menargetkan semua desa untuk membentuk BUMDes.