Desa Sidodadi merupakan desa dampingan lama oleh Badan Restorasi Gambut mulai program Pembangunan Sekat Kanal dan Sumur Bor tahun 2017, Desa Peduli Gambut tahun 2018 sampai sekarang berubah menjadi program Desa Mandiri Peduli Gambut Ketahanan Pangan tahun 2021. Banyak sudah capaian-capain dari program DPG yang telah tercapai contohnya Profil Desa Peduli Gambut, Perencanaan Desa terintergrasi program Restorasi Gambut, Peraturan Desa PPEG, Revitalisai Ekonomi dan pengembangan usaha BUMDesa. Di tahun 2021 saya kembali dipanggil menjadi Fasilitator Desa untuk mendampingi kembali Desa Sidodadi, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Di tahun ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengembangan tindak lanjut dari bantuan Revitalisasi Ekonomi Ketahanan Pangan Ta 2020.
Adapun sasaran dari kegiatan Revitalisasi Ekonomi Ketahanan Pangan Ta 2020 adalah kelompok-kelompok masyarakat. Dan untuk Desa Sidodadi kelompok Penerima bantuan tersebut adalah Kelompok Tani Mekar Jaya, yang didirikan tahun 2016 dengan SK Kepala Desa Sidodadi Nomor 26 10 Tahun 2016. Kelompok diketuai oleh Pak Joko Sukmono dan terdiri dari 15 orang yang semuanya adalah laki-laki. Sebelumnya kelompok meliki kegiatan selain sebagai wadah untuk koordinasi terkait kegiatan pertanian dan pekerbunan. Kelompok juga mengelola kandang koloni sapi bali yang berjumlah 37 ekor.
Bantuan revitalisasi ekonomi ketahanan pengan di Desa Sidodadi, mengembangkan budidaya jagung hibrida, demplot ketahanan pangan dan pengelolaan pakan terknak dari limbah jagung. Dalam pengelolaan usaha kelompok tidak berdiri sendiri melakukan pengelolaan tetapi juga dibantu oleh Kelompok Dasa Wisma Nanas, diketuai oleh Ibu Tuginem yang berjumlah 14 orang Wanita mengelola Demplot Ketahanan Pangan. Dan juga dalam pengadaan pupuk organic untuk kegiatan usaha Kelompok membeli dari BUMDesa Sumber Kehidupan yang salah satu unit usahanya bergerak di Bidang pengelolaan Pupuk Organik.
Pembelajaran yang didapat dalam pengembangan usaha jagung hibrida seluas 2 Ha adalah telah adanya modernisasi budidaya jagung hibryda dimana sebelumnya banyak mengeluarkan biaya untuk pengupahan penanaman dan pemanenan, sekarang dengan adanya bantuan pengembangan salah satunya alat tanam jagung dan alat panen jagung yang diberikan oleh Badan Restorasi Gambut. Kelompok juga peduli dengan keberlanjutan tanah dengan menggunakan pupuk organic untuk pupuk dasar. Hasil usaha budidaya jagung selain untuk pendapatan kelompok tetapi juga untuk wadah pembelajaran dalam budidaya jagung hibryda. Penjualan jagung hibryda diarakan ke PT. Comfeed, Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kegiatan Demplot Ketahanan Pangan yang dikelola oleh Kelompok Dasa Wisma Nanas, kelompok mengembangkan budidaya tanaman hortikurtura dan taman obat keluarga. Adapun yang ditanam jagung manis, kacang tanah, kacang Panjang, kangkung, Kelor, Jahe, Kunyit, Serai dan lain-lain. Dalam pengelolaan demplot kelompok menerapkan estetika/keindahan kebun. Pembelajaran lainnya kelompok juga peduli dengan keberlanjutan tanah dengan menggunakan pupuk organic sebagai pupuk dasar. Hasil usaha selain untuk pendapatan kelompok, tetapi juga untuk modal perputaran pengelolaan demplot, dan untuk hasil panen juga diperdagangkan ke ibu-ibu sekitar desa, anggota kelompok dan tengkulak local.
Kegiatan pengelolaan pakan ternak saat ini masih belum sukses karena kelompok masih terus mencoba untuk berhasil mengelolannya. Pakan ternak fermentasi dari limbah jagung ini mengaplikasikan hasil pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi yang dilaksanakan di Palangka Raya pada tahun 2020. Kelompok beberapa kali melalukan uji coba tetapi setelah dilakukan dan fermentasi selesai, dan diberikan keternak, ternak sapi yang dikasih tidak lahap untuk langsung memakan pakan ternak yang telah dibuat. Pembelajaranya kelompok memang harus terus mencoba dan belajar kembali dengan tenaga ahli khusus pembuatan pakan ternak fermentasi.
Dalam pemilihan kegiatan reviatalisasi ekonomi ketahanan pangan di Desa Sidodadi, Pemerintah Desa dan Kelompok Tani serta Fasilitator Desa, menerapkan sirkular ekonomi, dimana usaha yang dikembangkan berkaitan dengan usaha yang telah ada di Desa Sidodadi. Sebagai gambaran, Kelompok Tani Mekar Jaya memiliki kandang koloni, dari kandang koloni kotoran sapinya dijual dan diolah oleh BUMDesa menjadi pupuk organic, pupuk organic digunakan kembali oleh kelompok untuk kegiatan budidaya jagung dan demplot ketahanan pangan, dan limbah jagung yang tidak terpakai dikelola oleh kelompok untuk pembuatan pakan ternak fermentasi silace jagung, dan diberikan ke ternak kembali.
Di Desa Sidodadi juga mendapat kegiatan Food Estate Hortikurtura berupa tanaman kelengkeng, durian dan pisang kepok. Hampir seluruh anggota mendapatkan akses untuk mendapatakan program tersebut dan saat ini sedang berjalan. Sehingga adanya penambahan usaha yang dilakukan oleh anggota kelompok dalam kegiatan pertanian dan perkebunannya.
Kelompok juga menyadari bahwa program DMPG tidak selamanya ada dan tidak selalu ada pendampingan yang dilakukan, oleh karena itu untuk keberlanjutan Kelompok Tani Mekar Jaya maupun Kelompok Dasawisma Nanas sepakat untuk melanjutkan kegiatan revitalisasi ekonomi ketahanan pangan, serta melakukan pengembangannya usahanya. Adapun tantangan terberatnya adalah pengelolaan pakan ternak fermentasi yang masih perlu pendampingan dalam pengembangan usaha, oleh karena itu kelompok akan melakukan studi banding maupun belajar kembali dengan narasumber dari dinas-dinas terkait.
Pembelajaran lainnya yang didapat dari Program Desa Mandiri Peduli Gambut adalah sampai sekarang Pemerintah Desa maupun masyarakat secara tidak langsung tetap mengusulkan kegiatan restorasi gambut kedalam perencanaan desa, terbukti di tahun 2021 telah dilakukannya pelatiahan peningkatan kapasitas MPA melalui Dana Desa, tidak hanya itu Desa Sidodadi juga tetap mengembangkan unit-unit usaha BUMDesa khususnya pengelolaan pupuk organic sebagai revitalisasi ekonomi dan peningkatan pendapatan asli desa.
Untuk Dukungan Pemerintah Desa terhadap Kelompok Tani Mekar Jaya, Pemerintah Desa pernah memberikan dukungan dana dari PADes sebesar 8 juta Rupiah yang dipergunakan oleh kelompok untuk membeli alat disel alat mixser pakan ternak dan pembuatan saung kelompok tani, untuk pos penjagaan dan tempat pertemuan kelompok. Dukungan lain yang diberikan adalah pemerintah desa berusaha mencarikan atau mengajukan program yang berkaitan kegiatan kelompok seperti pengadaan sapi, dan pengembangan pembuatan pakan ternak fermentasi yang ditujuan ke Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Pertanian dan Perternakan Provinsi Kalimantan Tengah.