Desa Garantung juga merupakan desa desa dampingan lama oleh Badan Restorasi Gambut mulai program pembangunan sumur bor tahun 2017, Desa Peduli Gambut tahun 2018 sampai sekarang berubah menjadi program Desa Mandiri Peduli Gambut Ketahanan Pangan tahun 2021. Saya selaku Fasilitator Desa mulai mendapingi Desa Garantung bulan Oktober 2020 sampai sekarang Desember 2021. Di tahun ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengembangan tindak lanjut dari bantuan Revitalisasi Ekonomi Ketahanan Pangan Ta 2020.
Adapun sasaran dari kegiatan Revitalisasi Ekonomi Ketahanan Pangan Ta 2020 adalah kelompok-kelompok masyarakat. Dan untuk Desa Garantung kelompok Penerima bantuan tersebut adalah Kelompok Tani Sri Mulyo, yang diperbaharui dengan Surat keputusan Kepala Desa Garantung nomor SK Kepala Desa Garantung Nomor 524/11/Pem-Des/SK/X/2020. Kelompok diketuai oleh Pak Siswadi dan terdiri dari 24 orang yang terdiri dari 22 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Sebelumnya kelompok meliki kegiatan selain sebagai wadah untuk koordinasi terkait kegiatan pertanian dan pekerbunan kelompok juga sudah dari dulu mengembangkan budidaya jagung hibryda.
Bantuan revitalisasi ekonomi ketahanan pengan di Desa Garantung, mengembangkan Budidaya Jagung Hibryda. Dalam pengelolaan usaha, kelompok tidak berdiri sendiri melakukan pengelolaan tetapi juga dibantu oleh Pak Mashudi selaku PPL Pertanian. Dan juga dalam pemasaran jagung hibryda kelompok dibantu oleh Pak Asis Pengusaha dari Desa Wono Agung, mendistibusikan penjualan jagung ke PT. COMFEED, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini dalam penjualan mengalami perubahan dimana dulu didistribuskan melalui BUMDesa Garantung Makmur lalu dikirimkan ke PT. Comfeed, sekarang berubah karena BUMDesa Garantung Makmur kepengurusannya vakum.
Pembelajaran yang didapat dalam pengembangan usaha Jagung Hibryda seluas 10 Ha adalah telah adanya modernisasi budidaya jagung hibryda dimana sebelumnya banyak mengeluarkan biaya untuk pengupahan penanaman dan pemanenan, sekarang dengan adanya bantuan pengembangan salah satunya alat tanam jagung dan alat panen jagung yang diberikan oleh Badan Restorasi Gambut. Kelompok juga peduli dengan keberlanjutan tanah dengan menggunakan pupuk organic untuk pupuk dasar. Hasil usaha budidaya jagung selain untuk pendapatan kelompok tetapi juga untuk wadah pembelajaran dalam budidaya jagung hibryda.
Pembelajaran lain adalah saat ini kelompok telah mengembangkan usahanya dengan melakukan penambahan lokasi budidaya jagung hibryda, dimana sebelumnya 10 Ha menjadi 11 Ha. Adapun rata-rata hasil panen budidaya jagung per Ha sebesar 1,5 - 3 Ton. Dalam pemilihan kegiatan reviatalisasi ekonomi ketahanan pangan di Desa Garantung, Kelompok Tani dan Pemerintah Desa, PPL Pertanian serta Fasilitator Desa, mengembangkan kegiatan budidaya jagung hibryda yang ada. Sehingga kelompok secara aktif memang sudah paham perlakukan budidaya jagung hibyda.
Di Desa Garantung juga mendapat kegiatan Food Estate Hortikurtura berupa tanaman Pisang Kepok. Hampir seluruh anggota mendapatkan akses untuk mendapatakan program tersebut dan saat ini sedang berjalan. Sehingga adanya penambahan usaha yang dilakukan oleh anggota kelompok dalam kegiatan pertanian dan perkebunannya. Budidaya Pisang Kepok ini juga bisa ditumpang sarikan dengan tanaman jagung hibryda.
Kelompok juga menyadari bahwa program DMPG tidak selamanya ada dan tidak selalu ada pendampingan yang dilakukan, oleh karena itu untuk keberlanjutan Kelompok Tani Sri Mulyo sepakat untuk melanjutkan kegiatan revitalisasi ekonomi ketahanan pangan, serta melakukan pengembangannya usahanya. Adapun tantangan terberatnya adalah tetap eksis dari komuditi-komuniti lainnya.
Pembelajaran lainnya yang didapat dari Program Desa Peduli Gambut adalah sampai sekarang Pemerintah Desa maupun masyarakat secara tidak langsung tetap mengusulkan kegiatan restorasi gambut kedalam perencanaan desa, dalam kegiatan pertanian mayarakat tidak menerapkan lagi pembakaran lahan, serta pengaplikasian peraturan PPEG di Desa Garantung telah diterapkan.
Dukungan Pemerintah Desa terhadap Kelompok Tani Sri Mulyo, Pemerintah Desa belum pernah memberikan dukungan dana. Dukungan lain yang diberikan adalah pemerintah desa berusaha mencarikan atau mengajukan program yang berkaitan kegiatan kelompok dalam budidaya jagung hibryda yang ditujuan ke Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau maupun Dinas Pertanian dan Perternakan Provinsi Kalimantan Tengah.