Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki 2.516 Jiwa dan memiliki dua jenis tanah yaitu gambut dan mineral. Kelompok Tani yang ditunjuk oleh Lurah untuk meng ...
Load More
Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki 2.516 Jiwa dan memiliki dua jenis tanah yaitu gambut dan mineral. Kelompok Tani yang ditunjuk oleh Lurah untuk mengikuti program BRGM adalah Kelompok Tani Karya Mufakat karena Kelompok Tani Karya Mufakat merupakat Kelompok yang sudah memiliki 50 anggota Kelompok Tani sebagian besar anggotanya adalah laki-laki serta sudah memiliki penanaman Padi seluas 50 hektar.
Program BRMG yang ada di Kelurahan Kota Besi Hulu yaitu Sekat Kanal yang dilakukan secara kontraktual dan Revitalisasi Ekonomi (R3). Salah satu kegiatan yang banyak dilakukan adalah Revitalisasi Ekonomi (R3) dari pelatihan penyusunan proposal dan pelatihan administrasi keuangan. Kelompok Tani Karya Mufakat memilih jenis kegiatan Pertanian terpadu Padi dan Sapi dengan jumlah anggaran Rp.168.000.000,00.
Pada mulanya masyarakat Kelurahan Kota besi Hulu merupakan sebagian besar pekerjaannya adalah petani, yang memotivasi mereka membuat kelompok adalah agar dapat menjadi pintu masuk untuk pemerintah dapat membantu atau memfasilitasi kegiatan dilakukan kelompok tani seperti salah satunya adalah bantuan dari Dinas Pertanian yaitu membuat gudang tempat penyimpanan padi dan penggilingan kelompok karya mufakat juga sudah dipercaya oleh pemerintah untuk menerima setiap bantuan-bantuan yang ada untuk mereka kelola dengan baik khususnya untuk bantuan BRGM.
Kelompok Tani Karya Mufakat sudah menerima bantuan berupa pupuk dan 1 ekor sapi dan Kegiatan Revitalisasi berlangsung pembagian bantuan itu di berikan secara adil dan merata kepada setiap anggota tak terkecuali satupun. Shalahudin sebagai Ketua Kelompok Tani Karya Mufakat, dimana anggotanya aktif menanam Padi. Padi yang ditanam ialah Padi Impari 30 dimana untuk kualitas berasnya sudah tidak diragukan lagi. Kelompok Tani mendapatkan pelatihan dari BRGM yaitu pengolahan lahan tanpa bakar dengan pelatihan sekolah Lapang Petani Gambut. Petani mendapat pelatihan membuat F1 Embio, membuat Pupuk Daun dan Pupuk Buah.
Tantangan yang dihadapi dalam mengelola kelompok adalah ilmu yang diberikan oleh BRGM seperti F1 Embio merupakan ilmu baru yang sebelumnya mereka menggunakan bahan bahan kimia. Jadi, pentingnya mengedukasi masyarakat dalam kegiatan penanaman menggunakan pupuk organik. Salah satu kader kelompok Tani sangat bersyukur diajarkan menggunakan pupuk organik karena menurutnya penggunaan pupuk F1 Embio hemat secara biaya dan dapat digunakan untuk area yang sangat luas. Serta, dari pelatihan sekolah lapang diajarkan untuk tidak menggunakan pestisida. Hasilnya Ketika kader tersebut menggunakan pupuk F1 Embio tanaman lebih subur dan tanahpun lebih subur.
Anggota kelompok Tani Karya Mufakat menjaga lahan gambut agar tidak mudah terbakar pada saat musim kemarau ialah mereka melakukan mereka membuat sistem kanal dengan parit parit membuat tanah terjaga sehingga tidak mudah terjadi kebakaran lahan.
Ilmu yang diajakan saat sekolah lapang adalah menyusun rencana anggaran sebelum bertani. Menjadi seorang Petani jika mengunakan perencanaan akan menjadi petani yang sukses dan dibekaliilmu membuat pupuk rganik yang ramah lingkungan serta hemat secara biaya. Kegiatan pembukaan lahan. dalam perencanaan kita akan tau tolak ukur dan evaluasi dalam kegiatan penanaman. Banyak Petani yang hanya menanam saja tanpa melakukan sebuah perencanaan. Perencanaan juga berbicara tentang pencatatan sehingga kita dapat melihat kelemahan, peluang dan rencana yang akan kita ukur.