Sudahkah Kita Bersedekah Hari Ini?
Aktivitas dua orang wanita paruh baya di ujung Desa Buas-Buas Hilir, Kec. Candi Laras Utara, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan menarik perhatianku pagi itu. Sekitar pukul 10. 21 Wita ku hentikan laju mot ...
Load More
Aktivitas dua orang wanita paruh baya di ujung Desa Buas-Buas Hilir, Kec. Candi Laras Utara, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan menarik perhatianku pagi itu. Sekitar pukul 10. 21 Wita ku hentikan laju motor untuk melihat lebih dekat kegiatan mereka. Ketika pandangan mata kami saling bertemu, mereka menyapa terlebih dahulu untuk memamerkan ikan hasil tangkapannya menggunakan hancau (alat tangkap tradisional).
Bergelar sarjana perikanan, mengamati aktivitas mereka sungguh menyenangkan bagiku. Tiap kali hancau diangkat, pasti telah bergerombol setidaknya 20 ekor ikan disana. Kurang lebih 1 jam aku bersama mereka berbicara dan menggali informasi, dua wanita ini bernama Ibar (40) dan Armaniah (45). Mereka adalah teman sejak usia muda hingga menjanda bersama ditinggal meninggal suami masing-masing.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, aktivitas ekonomi mereka bertani padi di sawah yang dilakukan setahun sekali, karena saat ini lokasi penanaman masih terendam, maka menangkap ikan adalah alternatif kegiatan ekonomi yang bisa mereka lakukan.
Mengagumkan, pada usia itu mereka tidak berpangku tangan pada anak - anak yang sudah berpenghasilan untuk membiayai hidup mereka. Tapi tetap produktif dengan kemampuan yang mereka kuasai.
"Jadi, iwak napa yang rancak dapat cil?", tanyaku. Ibu Ibar menjawab dengan sigap "Iwak Sapat, Iwak Saluang, Iwak Puyau, Iwak Biawan, kadang ada jua iwak Nila", terangnya. (Iwak=Ikan).
Adapun nilai rupiah yang mampu mereka kumpulkan ialah sekitar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari dari hasil penjualan ikan yang ditangkap baik basah maupun kering. Rata-rata hasil tangkapan yang mereka mampu dapatkan setiap harinya kurang lebih 4-6 kilogram.
Ketika aku berpamitan kepada mereka untuk pulang, mereka memberikan ikan dalam 1 ember ukuran 10 liter kepadaku untuk dibawa, kuberikan uang sebagai tukar, tapi ditolak. Ibu Ibar bilang, dia ingin bersedekah di bulan Ramadhan. Terakhir pesannya, "Mampir ke rumah acil parak langgar Baiturrahman yang atap rumbia lah, kena kita bekisahan pulang".
Terjemahan: Mampir ke rumah ibu ya, nanti kita bercerita lagi.
Untuk mendownload aplikasinya bisa ke
Play Store